Agar cinta tidak menjadi dosa
Salah Kaprah
Dalam Bercinta
Tatkala adab-adab bergaul antara
lawan jenis mulai pudar, luapan cinta yang bergolak dalam hati manusia pun
menjadi tidak terkontrol lagi. Akhirnya, setan berhasil menjerat para remaja
dalam ikatan maut yang dikenal dengan “pacaran“. Allah telah mengharamkan
berbagai aktifitas yang dapat mengantarkan ke dalam perzinaan. Sebagaimana
Allah berfirman yang artinya, “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesugguhnya
zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS.
al-Isra’: 32). Lalu pintu apakah yang paling lebar dan paling dekat dengan
ruang perzinaan melebihi pintu pacaran?!!
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah menetapkan untuk anak adam bagiannya dari
zina, yang pasti akan mengenainya. Zina mata adalah dengan memandang, zina
lisan adalah dengan berbicara, sedangkan jiwa berkeinginan dan berangan-angan,
lalu farji (kemaluan) yang akan membenarkan atau mendustakannya.” (HR. Bukhari
& Muslim). Kalaulah kita ibaratkan zina adalah sebuah ruangan yang memiliki
banyak pintu yang berlapis-lapis, maka orang yang berpacaran adalah orang yang
telah memiliki semua kuncinya. Kapan saja ia bisa masuk. Bukankah saat berpacaran
ia tidak lepas dari zina mata dengan bebas memandang? Bukankah dengan pacaran
ia sering melembut-lembutkan suara di hadapan pacarnya? Bukankah orang yang
berpacaran senantiasa memikirkan dan membayangkan keadaan pacarnya? Maka
farjinya pun akan segera mengikutinya. Akhirnya penyesalan tinggallah penyesalan.
Waktu tidaklah bisa dirayu untuk bisa kembali sehingga dirinya menjadi sosok
yang masih suci dan belum ternodai. Setan pun bergembira atas keberhasilan usahanya….
Iblis, Sang Penyesat Ulung
Tentunya akan sulit bagi Iblis dan
bala tentaranya untuk menggelincirkan sebagian orang sampai terjatuh ke dalam
jurang pacaran gaya cipika-cipiki atau yang semodel dengan itu. Akan tetapi
yang perlu kita ingat, bahwasanya Iblis telah bersumpah di hadapan Allah untuk menyesatkan
semua manusia. Iblis berkata, “Demi kekuasaan-Mu, aku akan menyesatkan mereka
semuanya.” (QS. Shaad: 82). Termasuk di antara alat yang digunakan Iblis untuk
menyesatkan manusia adalah wanita. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,”Tidaklah aku tinggalkan setelahku fitnah (ujian) yang lebih berbahaya
bagi laki-laki daripada wanita.” (HR. Bukhari & Muslim). Kalaulah Iblis
tidak berhasil merusak agama seseorang dengan menjerumuskan mereka ke dalam
gaya pacaran cipika-cipiki, mungkin cukuplah bagi Iblis untuk bisa tertawa dengan
membuat mereka berpacaran lewat telepon, SMS atau yang lainnya. Yang cukup
menyedihkan, terkadang gaya pacaran seperti ini dibungkus dengan agama seperti
dengan pura-pura bertanya tentang masalah agama kepada lawan jenisnya, miss
called atau SMS pacarnya untuk bangun shalat tahajud dan lain-lain.
Ringkasnya sms-an dengan lawan
jenis, bukan saudara dan bukan karena kebutuhan mendesak adalah haram dengan beberapa
alasan: (a) ini adalah semi berdua-duaan, (b) buang-buang pulsa, dan (c) ini
adalah jalan menuju perkara yang haram. Mudah-mudahan Allah memudahkan kita
semua untuk menjalankan perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya.
Kita masih sama2 belajar kawan,
Semoga bermanfaat , dan semoga Allah
senantiasa menjaga kita semua :D
Komentar
Posting Komentar