Ilmu Yang Bermanfaat

oleh : Zulaikha Fajrotul Haq


 Dulu ketika jarak kita jauh, aku merasa engau dekat denganku. Entah apa imajinasi yang membawaku dalam perasaan dekat denganmu. Namun, mengapa kini berbeda? Bahkan ketika jarak kita dekat, sangat dekat. Berada dalam suatu masjid dengan imam yang sama.”

Itu merupakan salah satu kutipan seorang remaja. Banyak remaja kini yang bergalau ria dengan perasaan mereka. Sibuk dengan gadget pemberian orang tua mereka. Bermewah-mewah dengan penghasilan orang tua mereka. Bahkan, menikmati hidup tanpa tuntunan Rasulullah SAW.

Setiap muslim wajib hukumnya menuntut ilmu. Seorang kaya atau miskin. Keadaan lapang maupun sempit. Muda bahkan tua. Rasulullah SAW bersabda, “Menutut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim.

Ilmu yang dimaksud disini adalah ilmu agama dan ilmu tentang muamalah. Ilmu akan berperan sebagai tata cara berperilaku dalam kehidupan. Contohnya sholat. Seorang muslim harus mengetahui ilmu tentang sholat. Apa itu sholat? Apa hukumnya sholat? Kapan melakukan sholat? Dan bagaimana tata cara sholat? Ketika seorang muslim mengetahui dan memahami tentang sholat, ia bisa melaksanakan sholat sesuai perintah Allah SWT. Dengan itu, seorang muslim dapat mencapai tujuan mereka dengan ilmu yang mereka miliki.

Jangan beramal tanpa ilmu, jangan berilmu tanpa amal. Hal itu dapat dijadikan motivasi bagi seorang muslim. Janganlah engkau beramal bila tak memiliki ilmunya dan janganlah engkau berilmu bila engkau tidak melaksanakannya. Ilmu tanpa amal bagai pohon tanpa buah. Pada dasarnya, tak ada gunanya kita memiliki ilmu bila tak diterapkan. Ilmu akan menjadi bermanfaat bila kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Akan berguna bagi perbuatan yang kita lakukan. Jadi, perbuatan yang kita lakukan itu bukan sembarang perbuatan. Namun, dengan pondasi yang kuat berupa ilmu.

Betapa berharganya ilmu dalam kehidupan. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa meniti satu jalan untuk mencari ilmu, niscaya dengan hal itu Allah jalankan dia di atas jalan diantara jalan-jalan surga. Dan sesungguhnya para malaikat membentangkan sayap-sayap mereka karena ridlo terhadap pencari ilmu agama. Dan sesungguhnya seorang ‘alim itu dimintakan ampun oleh siapa saja yang ada di langit dan di bumi dan oleh ikan-ikan di dalam air. Dan sesungguhnya keutamaan seorang ‘alim atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan purnama daripada seluruh bintang-bintang. Dan sesungguhnya para ulama itu pewaris para Nabi. Para Nabi itu tidak mewariskan dinar dan dirham, tetapi mewariskan ilmu. Barang siapa yang mengambilnya maka dia telah mengambil bagian yang banyak.”
Banyak pula keutamaannya, seperti : Allah SWT memudahkan jalan ke surga, malaikat membentangkan sayap karena ridlo terhadap thalabul ilmi, dimintakan ampun oleh siapa saja yang ada di langit dan di bumi dan ikan dalam air, utamanya bulan purnama daripada seluruh bintang-bintang, dan para ulama merupakan pewaris Nabi. Tidakkah kita berpikir untuk mendapatkannya?
Alangkah bahagianya bila kita memiliki ilmu. Kita dapat melakukan amalan-amalan surga dengan dasar yang jelas. Kita dapat berdakwah dengan ilmu yang kita miliki. Dengan ilmu yang kita sampaikan pada orang lain, kita membuat orang lain menjadi tahu dan melaksanakan sesuai ilmu yang kita sampaikan.
Bila tak memiliki ilmu, lebih baik diam. Ada bahaya bila berbicara agama tanpa ilmu, diantaranya :
1.      Hal itu diharamkan Allah SWT;
2.      Berbicara tentang Allah tanpa ilmu termasuk dusta atas nama Allah;
3.      Sikap mengikuti hawa nafsu;
4.      Sikap mendahului Allah dan Rosul-Nya;
5.      Menanggung dosa orang yang disesatkan;
6.      Akan dimintai pertanggung jawaban;
7.      Tidak berhukum dengan apa yang Allah tetapkan;
8.      Menyelisihi ahlus sunnah wal jama’ah;
9.      Merupakan perintah syaithon.
Dalam menuntut ilmu, hendaknya tidak melupakan hal yang bermanfaat. Kita harus mempelajari ilmu yang bermanfaat dan menjauhi ilmu yang tidak berguna.
Di era modern ini banyak pelajar yang menyeleweng dari tujuan utama mereka, yaitu belajar. Mereka disekolahkan oleh kedua orang tuanya supaya sang anak menjadi insan yang cerdas dan berilmu. Pada kenyataannya. Perkembangan zaman membuat mereka lalai. Sebagian besar dari mereka terlena dengan gadget yang mereka miliki, lawan jenis yang membuat mereka tertarik, dan pergaulan remaja lainnya yang melenakan.
Alangkah baiknya seorang pelajar mengoptimalkan belajar untuk mendapatkan ilmu. Ilmu akan menjadi modal untuk meraih cita-cita yang mereka impikan.
Menuntut ilmu tak hanya di sekolah. Duduk dan mendengarkan guru yang berbicara. Kita dapat mendapat ilmu dimana saja. Saat kita makan, bersepeda, bercakap dengan teman, maupun melihat pemandangan alam. Kita bisa belajar dari apa yang kita lakukan, kita amati, dan kita lalui. Bisa dimanapun, kapanpun, dan apapun itu. Pada dasarnya, belajar itu terletak pada mau atau tidak. Niat dan tekad yang kuat akan mendukung proses menuntut ilmu. Tak ada kata terlambat untuk mencari ilmu.
Menuntut ilmu itu bagai nelayan yang berlayar ke lautan. Makin ke tengah makin banyak hasilnya. Ilmu tak hanya di Indonesia. Anda dapat pergi keluar untuk mendapat ilmu yang lebih. Ilmu itu luas, tak selebar daun kelor.
Kunci kebahagiaan dunia akhirat adalah ilmu. Apa gunanya hidup yang sebentar ni kita isi dengan hal-hal yang buruk? Akankah baik bila kita mengisinya dengan hal yang bermanfaat, terutama bermanfaat untuk akhirat nanti. Salah satunya dengan menuntut ilmu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peringati Hari Amal Bakti ke-78 Kemenag RI, MAN 1 Yogyakarta Adakan Bersih-Bersih Tempat Ibadah

Regenerasi Badan Pengurus Harian Romansa El-Hakim Periode 2023/2024